Ramai Kasus HIV, Spa Miss V Ampuh Cegah Penyakit Menular Seksual?

HIV/AIDS tengah ramai diperbincangkan kembali lantaran jumlah kasusnya adapun dinilai sedang melonjak di Bandung, Jawa Barat. Terkini, ditemukan ratusan mahasiswa hingga ibu rumah tangga (IRT) adapun terdata mengalami HIV/AIDS.
"Kasusnya itu kita kumpulkan berdasarkan laporan sewaktu sepanjang. 30 tahun atas 1991-2021. Jumlah total kasusnya sampai memakai Desember 2021 mencapai 5.843. 6,97 persennya mahasiswa atau terdapat 407 kasus sewaktu sepanjang. 30 tahun," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani.
Hal terbilang lantas melangsungkan gendut dalang berpendapat untuk mencegah penularan HIV/AIDS sesampai-sampai kasusnya tak meluas. Tak terkecuali opini oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, bahwa menikah dan berpoligami dapat memutus rantai penularan HIV/AIDS akan memicu kontroversi.
Terlepas dari itu, setepatnya berlipat-lipat cara paling dalam mencegah penularan HIV/AIDS mulai dari egalabahsi seks sejak dini sampai-sampai memakai pengaman atau kondom apabila berhubungan seksual. Nah, cara yang juga terbilang efektif paling dalam mencegah penularan HIV/AIDS melainkan dengan spa vagina dengan cegah penyakit menular seksual.
"Saya cari, jumlah contoh memakai spa vagina, secara kesehatan imunitas dinding vagina memsaling menolong. Ketika terkena asap, lebih tahan terhadap kuman, misal penyakit kelamin," tutur dokter kandungan Boyke Dian Nugraha, ditemui pada Jakarta, jumlah waktu lalu.
Dokter Boyke menambahkan bahwa awalnya berniat membuat perawatan spa vagina terinspirasi atas kisah legenda di Jogjakarta. Menurut Boyke, kisah mengenai raja yang mempunyai penuh selir namun hanya sedikit selir yang dalam kesayangan.
Usut punya usut, selir kesayangan raja itu kerap merawat Miss V demi 'ramuannya'. Maka ketimbang itu, Boyke lantas meriset dan mendapatkan 'racikan' meneladan perawatan spa vagina berguna dalam menjaga kesehatan area intim wanita.
"Terutama (cegah) virus-virus HPV penyebab kanker serviks. Orang-orang adapun jalani spa vagina lebih kebal terhadap penyakit-penyakit tersebut (penyakit kelamin santak kanker)," tuturnya.
Seksolog ini agak telah meriset bahwa ramuan dekat spa vagina menggunakan bahan-bahan alami akan sering dipakai dekat Indonesia dengan India, dengan tujuan kesehatan. Boyke menganjurkan agar spa vagina dapat dilakukan setiap 2-3 bulan sekali setelah menstruasi.
"Jadi wanginya lebih baik, yang alami. Karena ramuan-ramuan mengenai Jogja, Bali lagi India semua kaitan berasal mengenai kayu-kayuan, bagai kayu manis, sirih, yqng secara penelitian herbal sudah terbukti sebagai antiseptik lagi peningkatan imunitas," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan VIVA, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani menuturkan bahwa semakin cepat penyakit ini bisa dideteksi maka harapan berjiwa bugar dan produktif bagi para pengidap HIV/AIDS bisa semakin luhur.
"Meskipun tidak bisa sembuh tapi bisa berkurang sampai tidak bisa terdeteksi atau undetectable. Kalau tidak terdeteksi, dia tidak bisa menular. Makanya kita mesti cari akan HIV/AIDS karena kalau tidak, nanti terlihatnya sebagaimana fenomena gunung es," kata Ira di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2022.
Rata-rata kasus HIV/AIDS di Kota Bandung mencapai 300-400 kasus. Paling berlebihan elemen risikonya melainkan hubungan heteroseksual. Dari data yang dikumpulkan Dinkes Kota Bandung sepanjang 30 tahun terakhir, usia paling berlebihan yang terkena HIV/AIDS ialah 20-29 tahun.
"HIV ini perjalanan penyakitnya 3-10 tahun. Kalau daya tahan tubuhnya tidak saling menolong, 3 tahun dia sudah menunjukkan gejala ke arah AIDS. Kalau daya tahan tubuhnya bagus, kontemporer bisa kelihatannya 10 tahun kemudian," kata dia.